SajakSunda memiliki tempat khusus dan istimewa di mata masyarakat Sunda itu sendiri. Menurut Ajip Rosidi dalam buku "Sajak Sunda", sosok pertama yang kabarnya menulis sajak Sunda adalah Kis. Ws. Kis. Ws. atau Kiswa Wiriasasmita merupakan orang pertama yang menulis sajak Sunda antara tahun 1946 dan 1950.

budayaSunda, yakni sebagai sarana pembinaan dan pengembangan budaya Sunda. Di dalam SKKD Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda (Disdik Jabar, 2007:23-24) dijelaskan bahwa: "Fungsi pembelajaran bahasa Sunda diselaraskan dengan kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan sastra Sunda sebagai sastra Nusantara.

Jumlahrarangken tengah tidak banyak seperti rarangken hareup. Rarangken tengah hanya ada tiga macam, yaitu -ar- atau -al-, -in-, dan -um-. Contoh penerapannya dalam kata adalah sebagai berikut. Rarangken tengah atau sisipan -ar- dan -al- berfungsi untuk membentuk kata jamak. Kata turunan yang ditambahkan infiks -ar- atau -al- bisa bermakna

PembahasanDalam bahasa Sunda, yang termasuk ke dalam pakeman basa adalah paribasa atau peribahasa, babasan atau ungkapan, cacandran, kila kila dan pamali. Di bawah ini adalah contoh kalimat denotatif dan konotatif dari kata kata hejo, ngeupeul, nincak, koneng, dan kembang dalam bahasa Sunda: Contoh Kalimat Denotatif
Maknabersifat internal (dalam Wijaya, 2008: 10), merupakan unsur yang ada di dalam bahasa. Makna berbeda dengan maksud dan informasi. Karena maksud dan informasi bersifat luar bahasa. Maksud adalah elemen luar bahasa yang bersumber dari pembicara, sedangkan informasi adalah elemen luar bahasa yang bersumber dari tuturan. Konsep makna sebagai . 69 490 474 493 180 58 258 127

10 contoh kalimat denotatif dan konotatif dalam bahasa sunda